Category Archives: Roh Kudus

Bagaimana caranya agar saya berkenan kepada Allah?

Sejak saat Anda menerima Yesus sebagai Juru Selamat, Roh itulah yang memberikan Anda kemauan, kekuatan dan keinginan untuk mematuhi Allah dan menghayati kehidupan Kristen. Tanpa Dia, hal itu mustahil dijalani.

Rasul Petrus memberi tahu, “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yagn tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh – sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu” (1 Petrus 1:22).

Banyak orang — bahkan orang – orang Kristen —– gagal karena mereka tergantung pada kekuatan mereka sendiri.

Anda tidak dapat mematuhi Allah dengan mengatakan, “Aku akan melakukannya sendiri.”

Berapa seringkah Anda telah berkata, “Aku akan berdoa,” tetapi ternyata Anda tidak melakukannya. Atau “Aku akan membaca Alkitab,” tetapi Anda lupa. Mengapa?

karena Anda bersandar pada pikiran Anda. Anda mengandalkan daging, dan itu akan terus – menerus membuat anda gagal.

Ia akan memberikan kepada Anda kekuatan dan hidup, bahkan Roh akan memberikan sesuatu yang lain yang sama pentingnya. Ia akan memberikan perhentian kepada Anda. Yesaya berkata,

Seperti ternak turun ke dalam lembah,
Roh Tuhan membawa mereka ke tempat perhentian.
Demikian Engkau memimpin umat-Mu

Untuk membuat nama yang agung bagi-Mu
(Yesaya 63:14).

Setelah saya memberitakan Injil, saya bertemu dengan David DuPlesis. Ia dikenal sebagai “Bapak Pentakosta” karena pemberitaannya tentang Roh Kudus kepada para pemimpin agama di dunia. Ia seorang tokoh karismatik sebelum siapapun mengetahui arti kata karismatik itu.

Pada waktu itu saya saya sedang berjalan di ruang masuk pada suatu konferensi di Brockville, saya melihat tokoh yang diurapi ini dan saya memberanikan diri untuk menghentikannya untuk mengajukan sebuah pertanyaan. Dengan gugup saya bertanya :

“Dr. DuPlesis, bagaimanakah caranya agar saya benar-benar berkenan kepada Allah?”

Orang tua ini, yang sekarang sudah bersama Yesus, berhenti. Dia meletakkan tasnnya dan kemudian menudingkan jarinya ke dada saya dan mendorong saya ketembok. Saya tentu saja tidak menduga hal itu dari seorang pendeta yang bertubuh lemah. Yang saya ucapkan hanyalah, “Bagaimanakah caranya agar saya dapat berkenan kepada Allah?” Ia mendorong saya ke tembok dan kemudian mengucapkan perkataan yang tidak pernah saya lupakan.

Ia berkata, “Jangan berusaha Sendiri!”

Ia mengambil kembali tasnya lalu berjalan meninggalkan gedung pertemuan itu.

Saya segera menyusulnya sambil berkata, “Dr. DuPlessis, saya tidak mengerti.”

dengan tenang ia berpaling dan berkata:

“Orang muda, itu bukan dengan kekuatanmu. Ini adalah kesanggupan-Nya yang ada dalam dirimu.”

kemudian ia berkata, “Selamat malam,” lalu masuk ke kamarnya.

Ketika saya berjalan masuk ke kamar saya, saya masih bingung. Saya berbaring di ranjang sambil merenungkan kata-kata itu. “Dan bukan dengan kemampuanmu sendiri. Ini adalah kesanggupan-Nya yang ada dalam dirimu.”

pada saat itu saya hampir tak tahu apa yang harus didoakan, tetapi Roh itu mulai menyatakan kebenaran kata-kata itu kepada saya. Bagaimanakah saya dapat berkenan kepada Allah? Dengan menyerah! Dengan tidak perlu mencoba! Tetap seperti yang diucapkan oleh Bapak Pentakosta. Roh Kudus akan melakukan pekerjaan itu. Itu bukan kekuatan saya; itu adalah kekuatan-Nya. Kalau tidak demikian maka saya dapat membanggakan diri dengan hasil pencapaian saya sendiri.

Bila Anda bertemu Yesus muka dengan muka, Anda takkan berkata:

“Tuhan, lihatlah hal yang kulakukan.” Anda akan berkata, “Tuhan, lihatlah apa yang telah Kaulakukan atas orang yang berdosa ini.”

Mulailah berlatih untuk mengucapkannya. Bukalah tangan Anda lebar-lebar dan berkatalah:

“Roh Allah yang hidup, aku ingin hidup untuk Yesus hari ini. Aku menyerahkan kepada-Mu pikiranku, perasaanku, kemauanku kecerdasanku, bibirku, mulutku, telingaku dan mataku gunakanlah itu semua untuk kemuliaan Allah.”

—- Dikutip dari buku berjudul : Selamat Pagi Roh Kudus, Hal : 175 – 177, Penulis : Benny Hinn, Penerbit : Immanuel —-

7 Karya Roh Kudus—-

7 Karya Roh Kudus

Sungguh senang tinggal dalam kemenangan yang dilukiskan oleh Paulus dalam Roma 8. Bahkan sebenarnya Paulus menyampaikan tujuh penyataan khusus dalam enam belas ayat pertama dari pasal ini.

Barangkali tidak ada ayat Alkitab lain yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang karya Roh seperti yang ada di dalam pasal ini.

1. Ada Kuasa atas dosa. Pernyataan pertama mengatakan bahwa hukum Roh kehidupan memberikan Anda kemerdekaan dari dosa dan maut (ayat 1-2). Anda akan berkuasa atas dosa.

2. Ia akan menggenapi hukum Taurat. “Sebab apa yang tidak mungkin di lakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah dengan jalan mengutus Putra-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa… supaya tuntutan hukum taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh” (ayat 3-4).

— ini merupakan penggenapan Taurat Musa yang telah menghasilkan kemerdekaan yang sekarang kita miliki dalam Roh. —-

3. Ia akan memberikan kepada Anda pikiran Allah. “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah” (ayat 4-8).

4. Ia akan memberikan kepada Anda kebenaran.” tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran” (ayat 9-10).

5. Ia akan memberikan kehidupan pada tubuh Anda” Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” (ayat 11).

— Jika Anda mengikuti jejak Roh Kudus, maka Anda akan hidup dalam tubuh yang sehat. Anda akan memiliki tubuh yang bersemangat. Seperti yang dikatakan oleh Nabi Yesaya, “Orang – Orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru” (Yesaya 40:31). Sahabatku, Anda tidak dapat membarui kekuatan Anda tanpa Roh Kudus karena Dialah yang membuat tubuh menjadi kuat.—–

6. Ia akan mematikan keinginan daging, “Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging, sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (ayat 12-14).

7. Ia akan bersaksi tentang keselamatan Anda. “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru : “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (ayat 15-16).

——-
Dalam ayat demi ayat Paulus menyatakan bahwa Roh itulah yang melakukan pekerjaan dari Bapa dan Anak. Dan saya sukacita setiap kali say amembaca kata-kata yang agung ini: “Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”.

Allah tidak bermaksud agar Anda tersesat dari jalan yang telah ditetapkan-Nya. Ia tidak menciptakan Anda untuk melihat kegagalan Anda. Itulah sebabnya Anda tidka perlu terlalu gelisah akan kemungkinan melakukan dosa yang tidak terampuni ini yaitu menghujat Roh Kudus.

Kasih Anda keapda Kristus begitu melampaui pengaruh setan sehingga peperangan itu telah dapat di menangkan. Roh Kudus rindu akan suatu hubungan yang bersifat emndalam dan pribadi dengan Anda.

Pada saat jiwa saya menjerit, Roh itu dengan sabar tetap menanti. Beban-Nya menajdi beban saya, dan pengalaman ini memberi saya rasa cinta kepada jiwa-jiwa yang terhilang. Perasaan ini tidak pernah berkurang atau lenyap.

Ia sedang menanti untuk memberikan kepada saya kuasa, kepenuhan, kebenaran, kehidupan yang di tuntun oelh Roh, dan masih banyak lagi lainnya.

Dan Sekarang Ia sedang menanti Anda.

——

— Di kutip dari buku berjudul : Selamat pagi Roh Kudus, Hal : 164-166, Penulis : Benny Hinn, Penerbit : Immanuel —

Memiliki Roh Kudus dan kepenuhan Roh Kudus adalah 2 hal yang berbeda

—–Memiliki Roh Kudus —–

Di dalam Dia kamu juga — karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu — di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya. (Ef 1:13, 14 TB)

Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, maka kita secara otomatis memiliki Roh Kudus, tetapi tidak penuh dengan Roh Kudus.

—–Penuh dengan Roh kudus——

Kuasa dan otoritas yang diterima para rasul mulai mengubah hidup banyak orang. Pelayanan mereka diiringi dengan “banyak tanda dan mukjizat di antara orang banyak” (Kisah Para Rasul 5:12). Apakah akibatnya? ” Makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan” (ayat 14). Tanda – tanda yang mengiringi kedatangan Roh Kudus membawa orang banyak langsung kepada Kristus. itulah fakta penting yang harus diingat.

Hal yang terjadi di Ruang Atas bukanlah pengalaman yang terjadi hanya sekali saja; juga bukan hanya sekadar suatu catatan tambahan dalam sejarah. orang – orang percaya yang penuh dengan Roh terus membina hubungan dengan Roh Kudus. Mereka terus-menerus dipenuhi Roh, ketika Petrus di panggil menghadap Sanhedrin mengenai persoalan kesembuhan pengemis itu, mereka bertanya , ” Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?” Petrus penuh dengan Roh Kudus ketika ia menjawab (Kisah Para RAsul 4:7-8). Bukan di masa lampau (Past tense), melainkan masa kini (present tense). “penuh” melukiskan keadaan rasul tepat pada saat itu.

Berkali-kali dalam Alkitab, bila para pengikut Kristus dilukiskan sebagai “penuh dengan Roh”,

(“Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani. (Kisah Para Rasul 4:31 TB)”)

Maka keterangan itu dimaksud untuk adanya pemenuhan baru, bukan sesuatu yang telah terjadi kemarin atau bulan lalu.

Petrus sedemikian penuh dengan Roh di Bait Allah sehingga ia mempunyai otoritas atas para pengecamnya. Dengan tidak gentar ia berkata, “Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seseorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telha kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati–bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu” (Kisah Para Rasul 4:8-10).

Sadarkah Anda bahwa Kuasa Roh dapat memenuhi Anda sedemikian rupa sehingga Anda tidak perlu takut kepada siapapun? Dengan adanya persekutuan dengan Dia, Anda tidak perlu takut, sekalipun Anda harus berbicara dihadapan pemimpin sebuah negara. Roh akan menegakkan kepala Anda, membusungkan dada Anda dan menanamkan dalam diri Anda suatu keyakinan yang teguh.

Tanda Setiap orang yang penuh dengan Roh Kudus adalah sebagai berikut :

Berbahasa Roh
Tidak ada ketakutan (berani)
Tidak bingung
Mukjizat mengiringi
Damai sejahtera dan sukacita
Selalu mau bersaksi tentang Yesus
Berbuah Roh (galatia 5:22)
Suka akan Firman Tuhan dan melakukan Firman Tuhan
Suka berdoa

–di kutip dari buku berjudul : Selamat pagi Roh Kudus, hal : 121-122, Penulis : Benny Hinn, penerbit : Immanuel—

Kenapa setelah saya terima Yesus, saya masih bergumul dengan kehidupan saya?

Kesederhanaan dari kehidupan Kekristenan

Bagaimanakah hal itu dapat terjadi? saya baru saja menyerahkan hidup saya kepada Tuhan, dan saya sedang bergumul untuk menghayati kehidupan Kristen.

Bila saya berpikir tentang hal yang terjadi atas diri saya sekarang, kedengarannya mustahil. Pada bulan Februari 1972 setelah pengalaman “kelahiran baru” saya, saya tahu bahwa hati saya telah di sucikan, tetapi kesulitan yang saya hadapi tampaknya tak teratasi. Ada perselisihan di rumah, ketidakpastian tentang masa depan saya, dan suatu citra-diri yang serendah lantai di bawah kaki saya.

Oh, betapa beratnya saya bergumul dengan hidup saya! Bahkan kadang kala sukar untuk memberikan kasih saya seluruhnya kepada Tuhan. Saya mempunyai sangat banyak pertanyaan yang sifatnya mendesak. Lalu dua minggu kemudian, saya dipenuhi dengan Roh. Saya mengharapkan suasana surga di atas bumi akan terasa sejak saat itu. Namun hla itu tidak terjadi. pergumulan saya sehari-hari terus berlanjut.

Tentu saja ada saat-saat istimewa yang menyenangkan dan menggembirakan. Dan saya takkan mau menukar pengalaman rohani saya dengan semua minyak bumi yang terdapat di Arab SAudi. Tetapi jauh di lubuk hati saya timbul sebuah pertanyaan yang menghantui saya bulan lepas bulan. “Inikah seluruhnya yang tersedia?” saya bertanya sendiri. Pertanyaan ini tidak mau lenyap. “Tidakkah Tuhan memiliki sesuatu yang lebih dari ini untukku?”..

Dan kemudian, pada tengah malam yang dingin di bulan Desember hampir dua tahun setelah saya menemui Kristus, hal itu terjadi. Ketika saya berbaring di ranjang saya di Toronto, Roh Kudus menerobos masuk dengan dahsyat ke dalam kamar saya. Rasanya seperti sengatan listrik dan sesuatu yang hangat sekaligus.

Hanya perlu beberapa hari untuk saya menyadari makna dari hal yang terjadi itu. Pergumulan saya telah berakhir! Saya telah menemukan kesederhanaan dari kehidupan Kristen — suatu hubungan pribadi dengan Roh Kudus.

Sekarang hati saya masih susah, tetapi untuk alasan yang berlainan sama sekali. Saya sangat sedih karena jutaan orang Kristen belum pernah menerima pengalaman indah yang telah disediakan Allah bagi mereka. Mereka kehilangan bagian yang terbaik. Dan mereka takkan pernah tahu betapa ajaibnya berjalan dengan Kristus itu sebenarnya dapat terjadi, sebelum mereka menemukan pribadi ketiga dari Tritunggal Allah. Dialah yang membantu kita dalam pergumulan itu.

Tidak ada lagi pergumulan—

Pada saat Roh itu masuk ke dalam hidup saya, maka saya tidak lagi harus bertempur dengan semua musuh saya. Musuh-musuh itu maish ada, tetapi pergumulan dan kecemasan itu tampaknya telah lenyap. hal yang terjadi atas diri saya adalah serupa dengan yang di katakan kepada Israel berabad-abad yang lalu melalui Nabi Yehezkiel. Ketika hidup dalam suatu masa pergolakan politik, ia di beri tahu oleh Tuhan: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat, Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukan-nya” (Yehezkiel 36;26-27).

Masalahnya masih ada sekarang! Berjuta-juta manusia berjuang setiap hari untuk memelihara hukum-hukum Tuhan, dan mereka kalah dalam eprjuangan ini karena mereka tidak mengerti siasat perang Bapa. Siasat-Nya sangat ringkas: “Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu,” firman Tuhan. Dan mengapakah ini menjadi rencan-Nya? Ia ingin agar “Anda”– dari dalam lubuk hati Anda– mengikuti segala ketetapan-Ny. Ia ingin memudahkan Anda memelihara hukum-hukumNya.

Apakah Anda merasa berat untuk memelihara perintah-perintah Allah jangan merasa sendirian dalam hal ini. Memang mustahil sama sekali untuk dapat berhasil sendiri, dan Allah tidak mengharapkan Anda melakukannya sendiri, Anda butuh bantuan! tetapi kepada siapa Anda harus memintanya? Allah Bapa ada di sruga, dan demikian pula disini dan kini, dan pribadi dari Tritunggal Allah yang tinggal di bumi ialah Roh Kudus. Dialah yang perlu Anda kenal.

Jika Anda melakukan suatu penelitian dan menanyai orang banyak tentang hal yang paling mereka inginkan dari Allah, jawabannya mungkin, “Say aingin Allah sendan gdengna saya.” Dan itulah yang dijanjikan Tuhan kepada Nabi yehezkiel. Allah bersabda, “Aku tidak lagi menyembunyikan wajah-Ku terhadap mereka, kalau Aku mencurahkan Roh-Ku keatas kaum Israel” (Yehezkiel 39-29).

Pada saat Roh Kudus menjadi bagian hidup Anda, Allah akan mulai memperhatikan Anda. Wajah-Nya akan bercahaya atas diri Anda. Hasrat besar dari Bapa ialah agar Anda menerima-Nya, dipenuhi oleh-Nya dan bersekutu dengan-Nya. Ini akan menyenangkan hati-Nya.

Mulailah dengan membaca buku Kisah Para Rasul, maka Anda akan mengetahui rencana Allah. para rasul memepunyai hubungan yang erat dengan Roh Kudus dan buktinya tercatat pada setiap halaman buku itu. Tetapi barangkali yang lebih mengilhami ialah fakta bahwa “kisah” itu terus terjadi–bahkan sampai hari ini. Jika pekerjaan mukjizat roh Kudus dicatat semuanya, tidak akan ada perpustakaan yang cukup besar untuk menyimpan semua bukunya.

Hal yang terjadi di Ruang Atas Yerusalem bukanmerupakan kejutan. Sebelum Ia naik ke surga, Yesus sendiri menyuruh para pengikut-Nya agar jangan meninggalkan Yerusalem, tetapi menunggu pemberian yang telah dijanjikan Bapa, “Telah kamu dengar dari pada-Ku, sebab Yohanes membaptis dengan ari, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptsi dengan Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 1:4-5).

Kristus bahkan melukiskan hal yang akant erjadi dan betapa hal itu akan mengubahkan hidup mereka : “kamu akna menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akna menjadi skasi-ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (ayat 8).

— Dikutip dari buku berjudul : Selamat pagi Roh Kudus, Hal : 113 – 116, Penulis : Benny Hinn, Penerbit : Immanuel —-

Kenapa saya membutuhkan Roh Kudus?

RUANG UNTUK ROH KUDUS

Selama beberapa generasi, manusia telah dibimbing untuk percaya bahwa Roh adalah suatu “benda”. Dari ribuan suara, jutaan kata yang tertulis, dan sikap yang telah meresapi iman Kristen, kita telah diprogram untuk berpikir tentang Roh suci sebagai sesuatu dan bukannya sebagai seseorang.

saya pernah mendengar sebuah refrein kidung yang berbunyi, “Berikan diri-Mu lebih banyak lagi dalam hidup-Ku”. Lalu saya berpikir, “itu sama sekali tidak alkitabiah.” Anda tidak dapat mengambil sebagian dari Dia. Dia adalah Pribadi. Anda tidak dapat memecahkan-Nya berkeping-keping, satu lengan untuk minggu ini dan satu kaki untuk minggu berikutnya. Bukan, “Berikan diri-Mu leibh banyak lagi dalam hidupku” justru sebaliknya. Andalah yang seharusnya berseru kepada Roh itu, “Tolonglah, ambilah lebih banyak dari diriku.” Ia tidak menyerahkan diri kepada Anda. Andalah yang menyerahkan diri kepada-Nya.

TEMPAT UNTUK-NYA

Jelas sekali berita yang paling diabaikan gereja masa kini ialah bahwa Roh Kudus itu nyata dan kita harus menyediakan tempat bagi-Nya.

Menyedihkan, bukan? para pemberita Injil ribuan julahnya tidak memahami pekerjaan Roh di bumi ini. Saya khawatir mereka juga telah diprogram. Dari sekolah minggu sampai ke seminari, mereka telah dituntun untuk percaya bahwa Roh itu bagian yang kurang penting dari keallahan; yang turun di hari pentakosta dan sejak itu melayang-layang di awan-awan. Sesungguhnya bnayak orang yang mengelak untuk membicarakan nama-Nya agar tidak digolongkan dalam kelompok Karismatik, yang sudah keluar batas.

Allah ingin agar gereja itu hidup dan bersemangat. Sesaat sebelum Ia kembali ke surga, Yesus menuturkan kata-kata yang tak terlupakan, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya..” (Markus 16:17). Barangkali pertanyaan yang paling membingungkan saya sebagai seorang pendeta ialah ini. Jika Roh Kudus diutus untuk memberikan kuasa kepada orang-orang Kristen agar memiliki kehidupan yang berkemenangan, mengapa terdapat begitu banyak di antara mereka yang putus asa dan kalah?

ketika saya menjadi seorang penginjil, saya pergi ke gereja, menyelenggarakan kebaktian umum, berdoa untuk kebutuhan orang banyak, dan pulang kerumah saya. Saya tidak tahu kehidupan sehari-hari dari mereka yang saya layani. Tetapi sekarang setelah menjadi seorang gembala, pandangan saya berubah sama sekali, Dan saya merasa gelisah akan hal yang saya saksikan.

Sekarang saya menyadari bahwa ada begitu banyak orang yang menghadapi masalah-masalah yang tak terpikirkan oleh saya bahwa itu dapat terjadi. Dan banyak sekali orang Kristen yang putus asa, sedih, dan berada di tepi jurang kehancuran rohani. Sering saya melihat masalah kecil menyelinap masuk ke dalam hidup mereka dan, lalu muncul seperti Goliat atau Gunung Everest di Himalaya.

“Allah Bapa”, doa saya, “Di manakah kemenangan itu?” Dimanakah sukacita itu?”

Baru Minggu malam yang lalu jemaat kami mengalami curahan Roh yang hebat. Sementara saya melayani mereka, saya merasakan suatu urapan yang luar biasa. Dalam perjalanan pulang, saya berseru, “Haleluya” Saya berkata kepada istri saya, Suzanne, “Alangkah indahnya kebaktian hari ini. Alangkah ajaib apa yang Tuhan sedang kerjakan disini!” Tetapi baru saja saya memasuki pintu rumah kami, telepon berdering. Dan selama setengah jam berikutnya saya mendengar kisah yang menyedihkan hati dari seorang pria yang baru saja pulang dari kebaktian itu. Ia terus-menerus menangis seraya berkata, “Saya tidak tahu kemana saya harus mencari pertolongan.”..

Hal semacam itu terjadi berulang kali.

SIAPAKAH YANG MEMPUNYAI KUASA

Apakah yang tidak beres? Mengapa gereja pertama dahulu mempunyai kuasa semacam itu dengan limpahnya dan kita hanya mempunyai sedikit dari kuasa itu? Dengan sepatah kata mereka dapat mengusir setan-setan, dan sementara itu kita agaknya takut dan khawatir. Hanya sebutan iblis saja telah membuat orang-orang Kristen mengambil langkah seribu. Banyak gembala sidang bahkan tidak mau berbicara tentang roh iblis, seakan-akan dengan menghindari topik itu dengan sendirinya iblis itu terusir.

sulit untuk dipahami. Sebaliknya dari memberitakan kepada jemaat bahwa mereka dapat di bebaskan, banyak pendeta berdiam diri sehingga menyebabkan banyak anggotanya terbelenggu. Sebaliknya dari mematuhi kata-kata Kristus, “Mereka akan mengusir setan-setan” (Markus 16:17)., mereka malah memberitahukan jemaat bahwa hal yang sedang terjadi itu sebenarnya tidak ada — itu hanya ada dalam pikiran mereka saja. Dan banyak orang mengeluh,” Tuhan, aku tidak dapat menemukan jawaban-nya Aku tidak dapat menemukan pertolongan!”

Tidaklah mengherankan jika beberapa penganut kultus tertentu mempunyai lebih banyak kuasa daripada beberapa orang Kristen. Haruskah kita heran dikejutkan bila beberapa pengikut iblis dapat memperagakan lebih banyak kekuatan adikodrati daripada pengikut Kristus? bagaimana mungkin hal ini terjadi? Jika Allah itu maha kuasa dan setan hanya mempunyai sekeping kecil dari kuasa itu, bagaimanakah sampai seorang murid iblis dapat bekerja dengan suatu otoritas.

Sesungguhnya jawabannya sangat sederhana. Orang yang memanfaatkan 100% dari hanya sekeping kecil mempunyai lebih banyak kuasa daripada seseorang yang mempunyai peluang untuk menggunakan kekuatan yang besar tetapi tidak mau mencobanya. Saya sangat sedih bila saya memikirkan tentang seorang berdosa yang menerima lebih banyak dari setan daripada yang dapat diterima oelh orang pecaya yang tidak mau memintanya dari Allah.

Sudah tiba saatnya Anda mulai menggunakan kuasa dari Allah yang Mahakuasa. Anda perlu tahu bahwa Allah itu jauh lebih berkuasa daripada setan manapun dan bahwa hanya sepatah kata dari Yesus saja dapat menghancurkan iblis. Hanya satu saja dari para malaikat-Nya dapat mengikat iblis ke dalam jurang maut (Wahyu 20:1-3). Allah tidak lemah – umat-Nyalah yang lemah.

inilah kesimpulan satu-satunya yang dapat saya capai. Alasan mengapai gereja dan banyak orang di dalamnya menjadi kalah ialah karena gereja telah mengabaikan pribadi yang paling berkuasa di alam semesta yaitu Roh Kudus,. Sekali lagi, “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman Tuhan semesta alam” (Zakharia 4:6). Dan kata-kata selanjutnya juga bagus,, “Siapakah engkau, gunung yang besar?.. engkau menjadi tanah rata” (ayat 7).

Anda membutuhkan lebih daripada sebuah traktor jenis Caterpillar untuk meratakan onggokan tinggi batu-batu yang merintangi di hadapan Anda yaitu gunung kegagalan dan ketakutan. Dan hal ini dapat di mungkinkan bila Anda memanfaatkan kuasa dari Roh Kudus.

–di kutip dari buku berjudul : Selamat pagi Roh Kudus, hal : 129-132, Penulis : Benny Hinn, penerbit : Immanuel—